Tips Service AC Bogor Untuk AC yang Mati Hidup Sendiri -->

Iklan Semua Halaman

Tips Service AC Bogor Untuk AC yang Mati Hidup Sendiri

Admin
Saturday, November 25, 2017

Salah satu masalah yang sering muncul pada AC ialah AC yang mati hidup sendiri. Akibat masalah ini, kita tidak bisa mematikan AC sehingga bagian outdoor AC menyala terus-menerus. Pada dasarnya, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan AC menjadi mati hidup. Simaklah tips service ac bogor berikut ini untuk mengatasi AC yang mati hidup sendiri!

1. Fitur Timer yang Menyala
Pada umumnya, pengguna AC tidak menyadari bahwa masalah AC mereka berasal dari fitur timer yang menyala. Kemungkinan besar, mereka tidak sengaja memencet dan kemudian lupa mematikannya. Masalah ini memang kelihatan sepele. Namun, apabila tidak menyadarinya, tentu hal ini akan merepotkan kita. Oleh karena itu, pastikan fitur timer dalam keadaan mati. Biasanya, fitur timer yang aktif ditandai oleh lampu timer indoor yang berkedip-kedip. 

Untuk mematikan fitur timer, kita dapat mencabut stop kontak terlebih dahulu. Setelah menunggu 2 hingga 5 menit, kita dapat mencolokkannya kembali. Kemudian, lepaslah baterai pada remote. Setelah itu, kita dapat memasangnya kembali. Apabila sudah dipasang, kita dapat mencoba untuk menyalakan AC. Apabila benar masalah AC kita disebabkan oleh timer, AC kita akan menjadi normal kembali.
2. Thermistor AC Rusak atau Lemah
Thermistor merupakan bagian yang berfungsi mengatur suhu otomatis pada sistem AC. Namun, apabila alat ini melemah atau rusak, kompresor AC dapat mati dan hidup sendiri. Apabila masalah pada AC kita disebabkan oleh thermistor, ada acara mudah untuk mengatasinya. Kata cukup menjauhkan thermistor dari evaporator. Namun, apabila hal ini tidak bertahan untuk waktu lama, kita harus mengganti thermistor yang rusak dengan yang baru.

3. Tekanan Freon Berkurang
Hal lain yang dapat menyebabkan AC mati hidup ialah tekanan freon yang berkurang. Perlu diingat, tekanan freon yang berkurang berbeda dengan tekanan freon yang habis. Apabila tekanan freon habis, AC kita tidak akan dingin sama sekali.

Tekanan freon yang berkurang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Adanya kebocoran halus pada pipa instalasi, evaporator, maupun kondensor
- Nepel yang kendor akibat adanya getaran mesin
- Sambungan pipa yang tidak sempurna

Pada keadaan normal, AC konvensional yang menggunakan freon R22 harus memiliki tekanan freon sebesar 75 hingga 90 PSI. Sementara itu, AC yang menggunakan freon R32 atau freon R410A (Inventer) harus memiliki tekanan sebesar 120 hingga 140 PST. Selain itu, hal ini juga harus disesuaikan dengan kekuatan ampere pada kompresor tersebut.

Untuk mengecek tekanan freon, kita dapat menggunakan alat gauge manifold. Apabila tekanan freon kurang dari standar tekanan, segera lakukan penambahan freon. Namun apabila ternyata terjadi kebocoran, segeralah cari titik kebocoran. Salah satu caranya ialah mengolesi titik kebocoran dengan sabun. Selain itu, titik kebocoran juga dapat dideteksi oleh cairan berupa oli.

4. Switch On – Off Terjepit Pada Casing Indoor
Penyebab AC mati nyala lainnya ialah tombol switch in-off yang terjepit bagian indoor. Hal ini dikarenakan kita tidak menyadarinya ketika memasang kembali tutup indoor. Selain itu, masalah ini juga dapat disebabkan karena tombol tidak berfungsi secara normal. Misalnya seperti bagian kabel socker yang kendor maupun sensor AC yang sudah tidak responsif.

5. Error pada Bagian PCB Modul
Apabila kita belum juga menemukan penyebab AC yang mati hidup, kemungkinan besar permasalahan AC kita terletak pada PCB Modul yang error. Kerusakan modul ini disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi ketika hujan deras serta petir. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan penangkal petir di setiap sudut rumah. Selain korsleting PCB modul yang error dapat disebabkan oleh tegangan yang rendah maupun tinggi. Untuk mengatasinya, kita dapat menggunakan stabilizer. 

Sumber: https://www.jagatteknik.com/ac-mati-hidup-sendiri/